Thursday, May 1, 2014

Buahnya Do'a, Usaha, dan Tawakkal yang Maksimal


Sering kali ada banyak hal yang tak bisa ku goreskan. Betapa tidak, sungguh banyak pengalaman yang bisa diambil pelajaran dari setiap keping kisah yang ku jalani. Seperti paradigma kehidupan dalam perfilman. Bukan tidak menariknya sebuah cerita, tetapi karena kita enggan untuk melihat dari sudut yang tidak linear, sehingga "terkesan" tidak ada sedikitpun hal yang perlu dibagi untuk memotivasi sesama.

Suatu awal yang baik. Ketika aku berani lagi untuk menulis. Biarlah jika ada yang membaca dan pastinya juga biarkan saja tulisan ini terabaikan tanpa ada yang membaca. Karena ku hanya ingin menulis. Menulis apa saja yang ingin kutuliskan.

Sebuah keberhasilan dan kesuksesan dalam hidup dibentuk dari sebuah keberanian untuk mengikuti sebuah tantangan. Apapun tantangan itu. Ikuti dan jalankan. Karena "kita" lah peran utama dalam
sandiwara yang tidak panjang ini. Kitalah aktor utama dalam perfilm-an yang hanya sementara ini. Kitalah yang akan menentukan keberhasilan kita. Diri kita saat ini adalah produk dari semua yang telah kita lakukan dan usahakan dimasa lalu. Tetapi tidak menutup kemungkinan jika saat ini kita berjanji untuk berubah maka esok hari adalah hari-hari yang penuh dengan tantangan untuk mengecap sebuah kemanisan perjuangan untuk mendapatkan apa yang kita impikan.

Setelah ada keberanian. Iringi semuanya dengan usaha beserta doa. Usaha dengan sekuat tenaga, usaha dengan sedaya upaya, usaha dengan mengorbankan apapun termasuk jiwa dan raga, usaha yang meneteskan keringat-keringat yang membanjiri badan. Usaha yang membuat hati dan pikiran terkuras. Usaha yang tak kunjung berhenti walau tubuh lelah. Usaha yang tidak berakhir walau air mata selalu menetes. Semaksimal usaha yang bisa kita lakukan. Semaksimal tubuh dapat melakukan sesuatu. Itulah usaha yang sebenarnya.

Sahabatku, Allah menyuruh hambaNya untuk berusaha, bukan berdiam diri berpangku tangan dan menengadah tanpa bergerak. Allah memerintahkan agar hambaNya bertebaran dimuka bumi ini untuk berusaha, untuk bekerja dan tetap mengingat Allah dalam melakukan hal tersebut.

"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung" QS. Al Jumu'ah ayat 10 
Usaha tanpa doa kata orang sia-sia. Usaha tanpa doa kata orang percuma. Sahabatku... Sadarkah dirimu, bahwa kita mempunyai Tuhan yang sangat menyayangi, yang sangat mengasihi, yang Maha Pemberi apapun yang kita minta. Yang tak pernah meninggalkan kita meski kita sering meninggalkanNya, yang selalu ada disaat kita tidak merasa tidak mempunyai siapapun juga. Yang selalu menyembunyikan semua kejelekan kita. Yang akan berlari mendekati kita meski kita berjalan mendekatiNya. Yang keberadaanNya lebih dekat dari urat leher kita. PadaNyalah semua kita adukan. PadaNyalah kita selalu meminta. PadaNyalah kita selalu menangis memohon ampun. Maka adakah alasan kita untuk tidak berdoa kepadaNya????

Sahabat, mari kita baca lagi firmanNya yang penuh cinta
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." QS. Al-Baqarah ayat 186"Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi[1104]? apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)." QS. Al Naml ayat 62


"Dan dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang saleh dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang sangat keras." QS. Asy-syuura ayat 26

Subhanallah sahabatku. Rasanya berlinang air mata ini. Ketika ingat bahwa kita dan terutama diri ini terkadang lupa bahwa Allah akan mengabulkan setiap doa kita jika kita meminta kepadaNya. Rasanya diri ini teramat hina. Betapa tidak mengertinya diri ini dengan banyaknya firman Allah yang mengatakan keutamaan doa bagi orang-orang yang beriman.

Sahabatku... Begitulah dahsyatnya doa. Tidak hanya doa kita saja yang dikabulkan untuk kita, tapi selalu ada banyak doa orang-orang yang mencintai kita dengan tulus. Mereka yang menginginkan kebaikan atas kita. Mereka yang selalu berharap agar sukses itu kita genggam. Janganlah pernah berhenti berdoa sahabatku untuk mengiringi setiap langkah usaha yang engkau lakukan. Agar ia berbuah manis..
Ketika semua usaha telah kita lakukan dan doa juga tidak berhenti, apa yang harus kita lakukan setelah itu??? Berserah Diri padaNya? Yapp... Tepat sekali. Kita harus bertawakkal kepada Allah. Dari segi bahasa, tawakal berasal dari kata ‘tawakala’ yang memiliki arti; menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan. (Munawir, 1984 : 1687). Seseorang yang bertawakal adalah seseorang yang menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan segala urusannya hanya kepada Allah swt.

Iman Al-Ghazali mengatakan bahwa:
“Keadaan orang yang bertawakkal pada Allah adalah seperti keadaan bayi dengan ibunya. Bayi tidak pernah mengetahui yang lain, serta tidak pernah menyerahkan urusannya kecuali pada ibunya. Ibulah orang yang pertama kali dia bayangkan ketika dia membayangkan yang lain. Ini artinya dia tidak bisa berdo’a dan meminta kepada yang lain, selain Allah. Yang pertama kali dimintai pertolongan adalah Allah, karena keyakinannya pada kemuliaan dan kasih sayang-Nya.” 

Di dalam Al-qur'an juga Allah telah memberi tahu kita. Bahwa kita harus bertawakkal kepadaNya

“Dan jika kamu mempunyai azam, maka bertawakkallah kepada Allah, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal.”  (QS Al-Imrân ayat 159).

“Katakanlah (Muhammad): ‘Kami tidak akan ditimpa musibah, kecuali apa yang telah Allah tetapkan kepada kami. Dialah Zat Yang menjadi Pelindung kami. Dan kepada Allah-lah orang-orang beriman hendaknya bertawakkal”.  (QS. At-Taubah ayat 51).

Rasulullah saw. sendiri senantiasa menggantungkan tawakalnya kepada Allah swt. Salah satu contohnya adalah bahwa beliau selalu mengucapkan doa-doa mengenai ketawakalan dirinya kepada Allah swt.: Dari Ibnu Abbas r.a., bahwa Rasulullah saw. senantiasa berdoa, “Ya Allah, hanya kepada-Mu lah aku menyerahkan diri, hanya kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakal, hanya kepada-Mu lah aku bertaubat, hanya karena-Mu lah aku (melawan musuh-musuh-Mu). Ya Allah, aku berlindung dengan kemuliaan-Mu dimana tiada Tuhan selain Engkau, janganlah Engkau menyesatkanku. Engkau Maha Hidup dan tidak pernah mati, sedangkan jin dan manusia mati.” (HR. Muslim)

Sahabatku, mungkin di dalam tulisan ini aku ingin sampaikan, bahwa ketiganya (usaha, doa dan tawakkal) sangat memiliki hubungan erat. Ketika usaha dan doa kita telah maksimal, maka apapun hasil yang kita peroleh dari sebuah tantangan menuju kesuksesan akan "mudah" kita terima dengan lapang dada. Semuanya akan memberikan pelajaran yang indah dalam "sekejap" saja hidup kita ini.





0 comments:

Post a Comment