Sunday, June 23, 2013

[Kisahku] Kenapa Harus Jalan Dakwah

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu

Sahabat Desain Kata, Gimana ne kabarnya hari ini? Telah lama rasanya tidak menulis lagi. Penyakit selalu bingung untuk memulai darimana sering kali menggrogotiku. Mau menulis itu tidak pernah hilang sebenarnya. Tapi saat akan mengetikkan satu kata, otakku langsung mikir "Ah, nanti saja". "Lain kali, saat udah paham dan ngejalanin apa yang dipahami". Tapi mau sampai kapan? Bagaimana esok yang "lain kali" itupun tak dapat aku menggapainya? Adakah yang dapat aku tinggalkan untuk kehidupanku? Pertanyaan-pertanyaan itu kejar-kejaran di memoriku. Ok. Mungkin tidak perlu lagi basa-basi. Lanjut saja ya....

Tidak persis ingat dengan kronologi yang terjadi pada saat itu. Yang jelas, setelah form pendaftaran masuk LDK AL-Kautsar Unimal ku isi dengan iseng-iseng dan
ikut-ikutan aja. Maksudnya ngikut orang-orang terdekatku. (Kayaknya nama mereka tidak perlu dirahasiakan dech. Hehe...).

"Mi, ikut daftar LDK yuk?", kata seorang temanku yang biasa dipanggil Dedek.
"Gak ah, malas", jawabku enteng
"Ikut aja mi, Midha ma Icut juga udah daftar"
"Icut juga daftar?", tanyaku sedikit heran. Mengingat aku dan Icut kalau dilihat dari kelakuan dan kealaiannya sebelas duabelas lah. hehe
"Ia, Icut udah daftar"
"Ok lah, mi juga ikut", tu kan ketahuan klo aku memang ikut-ikutan.-_-

12 Oktober 2012 pada saat itu. Dengan semangat yang bisa ku bilang luar biasa, aku menuju kampus tercinta. Unimal. Langkah kakiku terasa ringan. Hari itu aku akan menjaga Stand Bazar LDK Al-Kautsar Fair Unimal. Meski bukan termasuk anggota LDK pada saat itu, aku dan dua orang temanku memang sering mengikuti kegiatan yang diadakan oleh LDK. Karena kami sebelumnya pernah aktif pembinaan dari salah satu kakak leting kami di Teknik Informatika dan dia merupakan kader LDK.  Sebenarnya Bazar ini telah berlangsung tiga hari. Tapi karena aku ada kesibukan lain, baru pada hari jum'at aku bisa ikut membantu mereka.

Form pendaftaran sudah ada di tanganku. Dengan ragu-ragu aku mengisi. Aku sempat nyuruh Dedek sama Midha untuk mengisi form tersebut. "Sebenarnya pengen masuk atau tidak sech?", Aku berpikir. Mungkin sifat yang susah buat aku hilangin, kelamaan mikir. Tapi ujung-ujungnya aku mendaftar juga.

Panas Reuleut pada saat itu sempat membuat mataku semakin menyipit. Rasa iseng dihatiku masih tersisa. Setelah pendaftaran itu, lama aku tidak mendapat kabar apa-apa dari LDK. Tidak ada pengaruh apapun di jiwaku. Aku tidak menunggu apapun dari mereka. Hidupku berjalan seperti biasa. Tidak pernah ku coba membuat hatiku membulatkan tekad untuk mengikuti LDK.

Aku yang memang tidak memantapkan hati, pada tanggal 11 November 2012 mengikuti OutBond yang diadakan UKM SRR, aku sengaja mengikuti UKM ini untuk lebih bisa mengembangkan pengetahuanku dibidang Sains, Riset, dan Robotika. Di UKM ini memang hatiku telah mantap memilih.

Teringat percakapanku dengan sahabatku Aini, sebelum acara outbond dimulai.
"Kita kan dah daftar LDK, tapi kita pake celana", tanpa ku sengaja, pertanyaan itu tiba-tiba keluar.
"Ha ha, kita kan jadi yang bandelnya di LDK", jawab Aini
Aku hanya ikut tertawa pada saat itu, tanpa ada perasaan bersalah sedikitpun. Biasa saja. Tetap Biasa saja.

Jika ingat percakapan ini, sempat juga dulu saat masih semester dua, kami bicara tentang LDK

"Mi, gak niat masuk LDK", tanyanya
"Gak, buat apa masuk begituan?", jawabku tanpa merasa kalau itu adalah jawaban yang salah
"Aini mau masuk nanti", lanjutnya lagi
"Ah, emang apa sech yang ada di LDK? Orang-orang yang berpakaian seperti itu, hanya nutupin kejelekan mereka. Berapa banyak mereka yang pacaran? Belum lagi sensitiv-nya mereka. Gampang tersinggung. Klo ngomong pun gak mikir perasaan orang", bertubi-tubi pertanyaanku karena seperti itulah yang aku tahu dari cerita orang-orang.
"Mi, diantara orang-orang yang seperti itu, pasti ada yang ikhlas", jawab Aini dengan tenang.
Aku terdiam dan tidak tahu menjawab apa. Dalam hati aku merenungkan kata-katanya.

****

Meski tidak memantapkan hati untuk masuk LDK, aku tetap menunggu kabar dari UKM ini. Mungkin lebih dari sebulan menunggu. Tiba-tiba sebuah pesan masuk ke ponselku. Akan diadakan kajian umum LDK pada hari jum'at 16 November 2013.

Seperti biasa. Jika sudah mendaftar, ada niat di dalam hatiku. Untuk mengikuti semua rangkaian kegiatan dengan ikhlas ataupun tidak ikhlas, yang jelas ikut. Tetap saja aku masih ikut-ikutan.

Mushola PSPD Unimal pada saat itu telah di hadiri beberapa orang akhwat yang terlihat olehku. Kebetulan aku tidak melihat ke arah ikhwan yang telah hadir. Tidak ada yang ku kenali pada saat itu wajah-wajah mereka. Aku bersama Dedek dan juga Midha. Aini belum datang.
Walau tidak kenal. Kami berjabat tangan dan cipika-cipiki. Yang ku ingat pada saat itu, ada kak Dizzi (kak Aisyah namanya sekarang), kak Dinni, dan kak Fitri. Ada beberapa orang anak semester satu yang waktu itu tidak sempat ku rekam nama mereka.

Tema Kajian pertama kali yang ku ikuti itu adalah " Pemuda, Sholeh, dan Dakwah" dengan judul "Kenapa Saya Memilih Jalan Dakwah" . Aku tidak sempat mengingat nama ustadz yang memberi kajian tersebut.

Kali ini berhubung karena kegiatan yang ku ikuti adalah mencari ilmu Allah, niatku sudah lurus. Sudah kuluruskan sejak melangkahkan kaki pertama kali dari kost-anku. Fokus pada kajian. Meski coret-coret buku catatanku tidak urung juga ku lakukan.

Sempat ku catat. "Kenapa saya harus memilih jalan dakwah? Padahal jalan lain banyak?"
Dasar aku dan sahabat-sahabatku adalah orang yang iseng. Ku tulis jawaban pertama.
Ami :Udah Takdir
Aini: ???
Dedek: Jalan yang paling bener ^_^
Aini: Jalan lurus donk..... ! Jalan Medan - Banda Aceh...... -_-
Ami: haha, jalan Medan-Padang
Dedek: Jalan cintaku <3
Aini: Terus gw harus blg wow gtu!

Sempat ku sodorkan buku catatanku ke Mida, tapi dia enggan ikutan tingkah gak benar kami. Kalem akan tetap kalem. Itulah si Midha di mataku.
Ku ingatkan lagi diriku. Fokus. Dan sekarang buku catatanku berganti dengan tulisan rapi. Alasan kenapa kita harus memilih jalan dakwah?

Jalan dakwah adalah jalan yang di tempuh para manusia pilihan Allah
Jalan dakwah adalah jalan para penghuni surga
Jalan orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah
Jalan orang-orang yang shaleh
Jalan orang-orang yang benar
Dakwah adalah ladang amal di dunia untuk meraih surga
Dakwah diperlukan untuk melawan musuh abadi (Hisbus -syaithan)
Jalan untuk meraih Husnul Khatimah
Hanya dua kata : "Hidup Mulia atau Mati Syahid"

Kalimat terakhir dapat protes dari Aini.
"Dua kata, coba hitung lagi mi", katanya
"Lima kata", jawabku sambil tertawa kecil,

Kajian hari itu berakhir dengan tulisan di catatanku
"Kita akan masuk Syurga"
Midha: Aamiin, InsyaAllah
Dedek:Amen....!
Aini: aamiin Allahumma aamiin

****
Kajian itu telah lama berlalu, 7 bulan yang lalu. Kajian pertama itu meluluhlantakkan niatku yang hanya ikut-ikutan. Setelah aku kembali ke kost. Ku renungkan semua pesan yang disampaikan oleh Ustadz yang memberi kajian tersebut. "Apapun profesi anda, jangan pernah tinggalkan jalan dakwah" dan yang sangat mengena adalah "Anda bersama dengan apa yang anda cinta~Al-hadist"

Jika aku berprofesi sebagai seorang IT nanti, akankah aku memanfaatkannya sebagai media dakwah.  Aku bertanya pada hati kecilku. "Niatmu apa sebenarnya?"
"Aku ingin bersama orang-orang yang mencintai Allah"
"Bagaimana kamu ingin bersama mereka, sedang kamu tidak menjadi bagian dari mereka"

Pertanyaan itu menghentak bathinku. Bayangan Surga indah sebagai balasan untuk orang-orang yang berjuang di jalan Allah tampak jelas dan terlukis elok di mataku. Aku menangis. Air mataku menetes. Niatku apa?

Sebelum melangkah lebih jauh. "Mi, luruskan niat. Kamu masuk LDK karena apa?" pertanyaan itu tak bosan-bosan hadir.

Jujur saja. Aku adalah orang dengan latar belakang yang jauh dengan agama. SDku umum. SMPku umum. SMAku umum. Kajian? Baru kenal setelah kuliah. Kata-kata akhwat-ikhwan, baru kenal setelah kuliah. Pakai Rok, hanya tuntunan karena aku kuliah di Aceh. Hafalan Al-Quran, hanya surat-surat pendek. Hafalan Hadist terhitung dengan jariku. Rambut di tutupi lagi-lagi karena aku kuliah di Aceh. Nyampe kampung. Sama saja seperti aku masih SMA.

Lantas kenapa aku berada di jalan ini. Lantas kenapa aku menjadi salah satu jundi Allah. Apa modalku?

****
Pertanyaan itu hingga sekarang masih segar di otakku. Aku berusaha kuat membulatkan tekadku. Aku terpilih dan aku harus kuat. Tujuh bulan berlalu setelah saat itu. Ku terus mencoba memperbaiki niatku.  Niat dan niat.
Saat ini aku hanya belajar, belajar, memaknai dakwah, mencintai dakwah, dan menyukai dakwah. Dakwah tidak sesempit yang dikira banyak orang. Makan dengan tangan kanan, itu juga dakwah. Tidak minum saat berdiri itu dakwah. Wudhu sebelum tidur itu juga dakwah.

Ku lihat diriku kini. Berbeda.
Hidayah itu datang tanpa terduga.
Mereka yang ada di LDK tidak seperti yang aku pikirkan dulu.

****
Wallahu 'alam

to be continue~ SALAM 1 LDK

Ba'da Dzuhur~ 24 06 2013, Untuk Lima Bulan Jilbab Syar'iku terulur



5 comments:

  1. Assalamu'alaikum mi, ijin share ke sosmed lain ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumsalam
      Boleh koq, klo memang bermanfaat, tpi agak berantakan ne...hehe

      Delete
  2. tuh lah.. jgn brpikir buruk ma ank2 dakwah ee,,, tentara allah kita... mujahidah Allah juga :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe....
      dulu de...dulu...
      mi gk blng anak2 dakwah yg mi nampak disini seperti itu... kan cerita orang...
      disni...di sekeliling mi...keihklasan mereka luar biasa ade...
      :D

      Delete
  3. baca lanjutannya ya http://rahmidesain.blogspot.com/2013/06/kisahku-ketemukan-jawabnya-salam-i-ldk.html

    ReplyDelete