Thursday, March 8, 2012

KANDUNGAN


Ia merenda baju mungil dan harapan
rahim yang subur menyimpan sebagian angan-angan.
Lesu dibebani kandungan dan mimpi yang bersarang di dada
Dipuasi diri dengan beras mentah dan mangga muda.

Yang tergolek dikandung dicinta bunga hidupnya
dendangnya dilagukan sekarang menyanyi pula pondang
terbayang sudah sepasang mata menggenggam separo dirinya.

Dan lakinya memandang dengan pandang warna teja
merasa sebagian dari nyawa di rahim istrinya juga
keduanya bertatapan, bicara dalam kediamannya
terungkap peranan rasa memberi warna pada senja

Lalu lelaki itu membelai perut istrinya
dicium pada pusat dengan hangat rindu surga
terasa menggeronjol bayi di rahim manja
perempuan itu menggigit punggung lakinya

W.S. Rendra, 1961, dalam buku Ilmu Budaya Dasar halaman 28 karya Drs. H. Ahmad Mustofa

0 comments:

Post a Comment