بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Teruntuk Allah dan Rasulku
Teruntuk
yang ku sayangi dan yang menyayangiku
Teruntuk
sahabatku yang telah hadir dalam hidupku
Teruntuk
yang telah banyak berkorban demi aku
Teruntuk
yang mengajariku arti kehidupan
Tiba-tiba
saja terbersit di pikiranku untuk monerahkan tinta. Mungkin, hanya secuil ilmu
yang ku punya, sezarrah pun tiada sampai. Aku juga bukan penulis yang mahir
dalam merantai kata-kata, namun izinkanlah aku berbagi kepadamu.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLhZW3ev3woOGKE8cTOVBFl-uOo-DYxN3XHee-VJN9VGVtlOhLD-a7FFXqjDaWqUHIRHGkRB1-ugA4XwuyCwv-Ff7ewZXN_-n4pTGYLV5M9u1ZehHqwUJU-7A_K4NtX7-AhXoKX0onYmxf/s1600/4-akhwat+gtuu+-+Copy+-+Copy.jpg)
Untuk
mewujudkan cinta yang seperti itu tidaklah mudah. Tidak sekedar pengakuan
lisan. Namun perlu bukti nyata. Dan sebagai bukti seseorang itu mencintai
kalimat tauhid ini adalah mencintai segala konsekuensi yang ditunjukkan
olehnya, mencintai pemeluk dan pengamal kalimat ini, yang kuat menjalani
syarat-syaratnya serta membenci segala hal yang membatalkannya dan orang-orang
yang melawannya.
Rasullullah
Saw bersabda:
"Tiga
perkara, barang siapa memilikinya maka ia merasakan manisnya iman. Bila Allah
dan rasulNya lebih ia cintai dari selainnya. Bila mencintai seseorang, tidaklah
ia cintai kecuali karena Allah. Dan bila ia tidak suka untuk kembali kepada
kekafiran setelah Allah menyelamatkan dirinya daripadanya, sebagaimana ia tidak
suka bila dilemparkan ke dalam api." (Shahih Bukhari dan Muslim)
Mengutip
perkataan Syaikh Al-Hakamiy :" Pertanda seorang hamba mencintai Rabbnya
adalah mendahulukan cintanya kepada Rabbnya walaupun ia harus mengorbankan hawa
nafsunya, membenci segala yang dibenci Rabbnya walaupun hawa nafsunya lebih
cenderung kepadanya, mencintai orang-orang yang mencintai Allah dan RasulNya,
serta memusuhi orang-orang yang memusuhi Allah dan memusuhi pengikut RasulNya
yang meretas jejak beliau dan menerima petunjuknya."
Oleh
karena itu mencintai sesama muslim dan mukmin adalah kewajiban agung yang harus
dilaksanakan orang-orang beriman. Allah membebankan kewajiban ini sampai pada
manusia beriman terakhir yang hidup di muka bumi. Kewajiban agung ini juga
disebut hak seorang muslim terhadap muslim yang lain. Cara menerapkannya sangat
banyak, seperti menolong, mencintai,mengunjungi, menghormati, mengucapkan
salam, menjaga kehormatan, berlapang dada, menjaga komunikasi dan masih banyak
yang dapat dilakukan untuk menyenangkan hati saudara kita.
Berkenaan
dengan ini Rasullullah SAW menegaskan " Tidak sempurna keimanan salah
seorang diantara kalian hingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai
dirinya sendiri." (Muttafaq 'alaihi)
Cinta
disini bersifat umum, bahkan dalam pemberian hukumpun dasar penetapannya adalah
kasih sayang, bukan karena rasa kebencian yang tersembunyi sehingga yang
terjadi malahan penyiksaan. Untuk itu, hukuman harus sesuai dengan yang telah
ditetapkan di dalam Al-Quran dan Al-Hadist. Sama dengan jika kita mengingatkan
saudara-saudara kita, harusnya dengan penuh kasih sayang dan tidak dengan
kekerasan atau kemarahan. Kekerasan hanya akan membuat seseorang lari dan tidak
akan mau mendengarkan apa yang kita sampaikan. Intinya kasih sayang harus
dengan lembah lembut. Hati yang penuh kelembutan bisa membuat hati yang keras
akan luluh.
"Pergilah
kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas, maka
berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut,
mudah-mudahan ia ingat atau takut". (QS. Thaaha:43-44)
Di
ayat lain Allah juga telah menjelaskan bahwa lemah lembut adalah sifat dari
Rasulullah SAW
"Sesungguhnya
telah datang kepadamu seorang rasul dari kaumnya sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang terhadap oarang-orang mukmin." (QS.
At-Taubah:128)
"Maka
disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. "( QS. Ali Imran:159)
Rasulullah
juga menyukai lemah lembut seperti dalam sabdanya "Wahai Aisyah,
sesungguhnya Allah Maha lembut dan mencintai Kelembutan. Diberikan kepada
kelembutan sesuatu yang tidak diberikan kepada yang bengis dan juga tidak
diberikan kepada yang lainnya. (HR. Muslim)
"Sesungguhnya
kelembutan tidak ada pada sesuatu kecuali akan menghiasinya. Dan tidaklah
hilang dari sesuatu kecuali akan menjadikannya buruk." (HR. Muslim)
Subhanallah,
sungguh indah kelembutan itu. Ia bagaikan gelombang air laut yang mampu
melunakkan karang sekeras apapun. Dan itulah alasan kenapa aku berusaha untuk
mengingatkanmu, bukan karena ada apanya, melainkan atas dasar kasih sayangku
dan cinta padaNya.
"Ajaklah
kepada jalan Tuhanmu dengan menggunakan kebijaksanaan dan nasihat yang
baik." (an-Nahl: 125)
Teruntuk
Allah dan Rasulku
Teruntuk
yang ku sayangi dan yang menyayangiku
Teruntuk
sahabatku yang telah hadir dalam hidupku
Teruntuk
yang telah banyak berkorban demi aku
Teruntuk
yang mengajariku arti kehidupan
Terimakasih
karena kalian telah hadir dikehidupanku. Terutama yang sering mengingatkanku,
yang tak pernah segan mengatakan bahwa aku salah, yang bimbingku untuk kembali
saat ku terpuruk, yang telah banyak mengajarkanku berbagai hal,dan yang telah
merubah pola pikir ini. Maafkan jika aku pernah menoreh luka di hati tulus yang
telah menjaga namaku.
Amy
22032012
Lewat
Midnight at my beloved room